Gaya Konservatif
Gaya konservatif bukan nama sebuah gaya, seperti gaya gravitasi, gaya gesek
dll. Gaya konservatif menjelaskan sifat suatu gaya. Apabila usaha total
yang dilakukan oleh suatu gaya pada sebuah benda, selama benda
berpindah menjauhi posisinya semula hingga benda tersebut kembali lagi
ke posisinya semula, sama dengan nol, maka gaya tersebut termasuk gaya
konservatif. Suatu gaya disebut konservatif jika usaha yang dilakukan
oleh gaya tersebut pada suatu benda tidak bergantung pada lintasan yang
dilalui benda tetapi hanya bergantung pada perubahan posisi awal dan
posisi akhir.
Pengertian gaya konservatif lebih mudah dipahami jika anda telah memahami pengertian usaha dalam fisika. Pelajari dua contoh soal berikut agar anda memahami pengertian gaya konservatif.
Contoh 1
Tinjau sebuah benda yang bergerak vertikal ke atas lalu benda tersebut bergerak vertikal ke bawah menuju posisinya semula.
Ketika benda bergerak ke atas, arah perpindahan benda ke atas, sebaliknya arah gaya gravitasi atau gaya berat (w) ke bawah. Arah perpindahan benda berlawanan dengan arah gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan usaha negatif.
W1 = F s = w h (cos 180) = w h (-1) = – w h = – m g h
Ketika
benda bergerak ke bawah menuju posisinya semula, arah perpindahan benda
ke bawah dan arah gaya gravitasi juga ke bawah. Arah perpindahan benda
sama dengan arah gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan usaha
positif.
W2 = F s = w h (cos 0) = w h (1) = w h
Usaha total yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda selama benda bergerak ke atas lalu bergerak ke bawah sama dengan nol.
Wtotal = W1 + W2 = – w h + w h = 0
Misalnya massa benda (m) = 1 kg, percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 dan ketinggian (h) = 1 meter maka W1 = -10 Joule dan W2 = 10 Joule. Usaha total = – 10 Joule + 10 Joule = 0
Contoh 2
Tinjau sebuah benda yang berpindah dari lembah menuju puncak lalu berpindah lagi menuju lembah.
Selama
benda bergerak di atas bidang miring, hanya komponen horisontal gaya
gravitasi (w sin teta) yang melakukan usaha pada benda. Ketika benda
bergerak dari lembah menuju puncak bidang miring, arah perpindahan
berlawanan dengan arah komponen horisontal gaya gravitasi (w sin teta)
karenanya gaya gravitasi melakukan usaha negatif.
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda selama benda bergerak dari lembah menuju puncak.
W1 = – F s = – (w sin teta)(s) = – w s sin teta
Karena sin teta = h / s atau h = s sin teta maka rumus di atas diubah menjadi
W1 = – w h = – m g h
Ketika
benda bergerak dari puncak menuju lembah, perpindahan searah dengan
komponen horisontal gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan
usaha positif.
W2 = w h = m g h
Usaha total
Wtotal = – m g h + m g h = 0
Misalnya massa benda (m) = 1 kg, percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 dan ketinggian (h) = 1 meter maka W1 = -10 Joule dan W2 = 10 Joule. Usaha total = – 10 Joule + 10 Joule = 0
Berdasarkan
rumus yang digunakan pada contoh 2, dapat disimpulkan bahwa usaha yang
dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda ketika benda bergerak melalui
bidang miring sejauh s sama dengan usaha yang dilakukan oleh gaya
gravitasi pada benda jika benda bergerak tegak lurus sejauh h.
Jadi
usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi tidak bergantung pada lintasan
yang dilalui tetapi hanya bergantung pada perubahan ketinggian. Dengan
kata lain, usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi hanya bergantung pada posisi awal dan posisi akhir.
Dua
contoh ini menunjukkan bahwa gaya gravitasi termasuk gaya konservatif.
Suatu gaya termasuk gaya konservatif jika memenuhi dua syarat. Pertama,
usaha total yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda selama benda
berpindah menjauhi posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal, sama
dengan nol bandingkan contoh 1). Kedua, usaha total yang dilakukan oleh
gaya pada benda tidak bergantung pada lintasan yang dilalui oleh benda
tetapi bergantung pada perubahan posisi (bandingkan contoh 2).
Beberapa gaya yang termasuk gaya konservatif adalah gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar